Siak, 7 April 2022. LPESM Riau bersama dengan Teras Siak pada hari Kamis tanggal 7 April 2022, menyelenggarakan Pelatihan dan Bimbingan Teknis TAKE  untuk 6 perangkat kampung bertempat di Hotel Harmoni 21, Siak Sri Indrapura. Pelatihan ini menghadirkan Sdr. Tomi Tamzil dan Sdr Triono (Koordinator FITRA Riau) sebagai narasumber yang membahas tentang TAKE Siak.

Dihadiri oleh 15 peserta yang merupakan perwakilan dari desa-desa dampingan LPESM Riau, yaitu: kampung Bukit Harapan, Dusun Pusaka, Temusai, Teluk Masjid, Buana Bakti, dan Kumbara Utama. Peserta yang hadir merupakan perangkat kampung: Penghulu, dan Kerani, serta 1 perwakilan dari BPKam.

Dalam sambutannya, Woro Supartinah (Direktur LPESM) menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk dukungan kepada kampung, sebagai upaya penyelarasan kebijakan kampung dengan kebijakan pemerintah kabupaten, yang telah mengimplementasikan skema insentif bagi kampung-kampung dengan performa ekologi yang baik, sebagai apresiasi. Dan pelatihan yang dilaksanakan diharapkan dapat memotivasi dan memberikan pemahaman lebih baik bagi kampung untuk berpartisipasi dalam program TAKE tersebut.

Dalam pemaparannya, Triono Hadi menyampaikan bahwa sejak digulirkan pada tahun 2020, tingkat partisipasi kampung untuk program TAKE ini masih belum stabil, masih ada kampung-kampung yang belum berpartisipasi dan terlibat. Masih ditemukan adanya kampung yang tidak mengisi dan mengembalikan form asesmen sebagai syarat partisipasi untuk TAKE Siak ini. Apakah ini persoalan ketidaktahuan, ketidakpahaman atau ketidaktertarikan masih menjadi hal yang perlu untuk didalami. Padahal banyak inisiatif dan kebijakan kampung yang dapat dinilai dan secara positif dapat berkontribusi pada nilai yang baik. Selanjutnya, Triono juga menjelaskan aspek-aspek penting yang menjadi dasar  asesmen TAKE Siak, yaitu aspek kebijakan, anggaran, program/kegiatan, dan inovasi.

Peserta di akhir kegiatan menyampaikan kesan bahwa pelatihan ini memberikan gambaran yang lebih menyeluruh tentang mengapa TAKE Siak penting untuk kampung, dan pengertian itu mendorong perangkat kampung untuk dapat berpartisipasi lebih aktif pada program TAKE Siak tersebut.