Gambut merupakan tanah yang terbentuk dari hasil pembusukan tumbuhan yang terakumulasi dengan kadar bahan organik yang sangat tinggi. Tidak heran jika dilahan gambut sering diketemukan sisa-sisa tumbuhan yang tidak terdekomposisi dengan baik karena ketiadaan oksigen di dalam nya.
Namun dengan kadar bahan organik yang tinggi dan potensi gambut sebagai sumber energi. Oleh sebab itu, tidak menutup kemungkinan bahwa lahan gambut tidak dapat diolah menjadi ladang pertanian maupun perkebunan, akan tetapi dengan tetap memperhatikan dan melakukan pengelolaan secara tepat manfaat. Salah satunya adalah dengan tidak membuka lahan gambut dengan cara membakar.
Pengelolaan lahan gambut yang tidak tepat dapat mengakibatkan terkarbonisasinya lahan gambut dan turunnya permukaan air tanah serta dapat membunuh mikroorganisme yang hidup.
Jadi, bagaimana mengolah lahan gambut tanpa membakarnya untuk lahan budidaya tanaman pertanian? Ada beberapa hal yang harus kita kita perhatikan yaitu memanfaatkan berbagai tumbuhan liar yang telah di bersihkan dari lahan gambut untuk difungsikan sebagai pupuk kompos dengan memfermentasikannya selama 20 hari. Kemudian mengolah tanah menjadi bedengan-bedengan sebagai tempat untuk budidaya tanaman pangan dan hortikultura. Kemudian membuat aliran drainase agar lahan gambut tidak kering.